Vitamin B vs. Vitamin C

Vitamin B vs. Vitamin C

Vitamin B dan C adalah vitamin yang larut dalam air yang penting untuk tubuh. Tesis tidak dapat dibuat dalam tubuh dan harus dilengkapi dari diet seseorang. Vitamin diklasifikasikan sesuai dengan fungsi dan aktivitas biologisnya dan bukan berdasarkan strukturnya.

Grafik perbandingan

Bagan perbandingan vitamin B versus vitamin C
Vitamin BVitamin C
  • Peringkat saat ini adalah 3.18/5
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
(71 peringkat)
  • Peringkat saat ini adalah 3.47/5
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
(57 peringkat)
Pendahuluan (dari Wikipedia) Vitamin B adalah delapan vitamin yang larut dalam air yang memainkan peran penting dalam metabolisme sel. Secara historis, vitamin B pernah dianggap sebagai vitamin tunggal, disebut sebagai vitamin B (sama seperti orang merujuk pada vitamin C atau vitamin D). Vitamin C atau asam L-askorbat adalah nutrisi penting bagi manusia, di mana ia berfungsi sebagai vitamin. Askorbat (ion asam askorbat) diperlukan untuk berbagai reaksi metabolik esensial pada semua hewan dan tanaman.
Klasifikasi Senyawa yang terlibat dalam metabolisme sel Antioksidan
Tipe Vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, B12 Vitamin C (asam askorbat)
Sumber Daging, kentang, lentil, pisang Buah-buahan dan sayur-sayuran
Penyakit yang disebabkan oleh kekurangan Beriberi, Pellagra, Anemia, Ariboflavinosis, Dermatitis Curang
Toksisitas Kerusakan neurologis Gangguan pencernaan
Persyaratan diet Bervariasi untuk setiap jenis 60-95 mg
Jeruk dan Kiwi keduanya merupakan sumber vitamin C yang baik

Klasifikasi

Kompleks vitamin B adalah kelompok senyawa yang berfungsi sebagai prekursor untuk enzim dan kofaktor, karenanya bertindak sebagai katalis dalam reaksi metabolisme. Vitamin C Aare Sekelompok senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh.

Tipe

Kompleks vitamin B termasuk delapan vitamin yang larut dalam air - B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B5 (asam pantotenat), B6 ​​(piridoksin), B7 (biotin), B9 (asam folat), B12 (kobalamin).

Vitamin C juga dikenal sebagai asam askorbat.

Sumber Vitamin B dan C

Vitamin adalah yang terbaik saat diambil dari sumber makanan alami dan bukan pil. Vitamin yang larut dalam air mudah dikeluarkan dari tubuh saat diambil secara berlebihan. Namun, overdosis juga dapat menyebabkan beberapa gejala berbahaya di dalam tubuh.

Sumber vitamin B termasuk kentang, pisang, lentil, dan daging seperti kalkun, hati dan tuna. Vitamin C ditemukan di sebagian besar buah dan sayuran.

Manfaat

Kompleks vitamin B sangat penting untuk mempromosikan metabolisme sel biasa, termasuk pertumbuhan sel dan pembelahan sel. Ini juga berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan saraf tubuh. Selain itu ia mempertahankan kulit dan otot yang sehat dan ketika diambil secara teratur dalam diet seimbang juga telah terbukti mengurangi risiko kanker pankreas.

Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan dalam tubuh dan juga sebagai kofaktor dan koenzim untuk berbagai jalur biokimia.

Persyaratan diet

Persyaratan harian untuk Vitamin B bervariasi untuk setiap kompleks sebagai berikut Vitamin B1: 1.1-1.5 mg, vitamin B2: 1.3-1.7 mg, vitamin B3: 15-19 mg, vitamin B5: 4-7 mg, vitamin B6: 1.6-2 mg, vitamin B7: 100 mcg, vitamin B9: 180-200 mcg, vitamin B12: 2 mcg.

Persyaratan harian untuk Vitamin C telah direkomendasikan menjadi 60-95 miligram per hari oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Nasional Amerika Serikat.

Dampak Kekurangan Vitamin C dan B

Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan penyakit seperti bertiberi (penyakit sistem saraf), pellagra, anemia, ariboflavinosis, dermatitis dan kondisi lainnya.

Kekurangan vitamin C menyebabkan scurvy, suatu kondisi yang disebabkan oleh kolagen yang tidak stabil. Beberapa gejala termasuk pendarahan dari gusi dan bintik -bintik hati pada kulit.

Toksisitas karena overdosis

Dalam beberapa kasus, mengonsumsi overdosis vitamin B dalam bentuk suplemen makanan atau suntikan dapat menyebabkan toksisitas. Ini dapat menyebabkan kerusakan neurologis yang serius, atau toksisitas hati.

Kelebihan vitamin C menyebabkan gangguan pencernaan dan diare. Gejala lainnya termasuk, ruam pada kulit, sakit kepala, kelelahan, dan gangguan tidur.