Perbedaan antara studi observasional dan percobaan

Perbedaan antara studi observasional dan percobaan

Studi Observasional vs Eksperimen

Studi Observasional dan Eksperimen adalah dua jenis studi utama yang terlibat dalam penelitian. Perbedaan utama antara kedua jenis studi ini adalah cara pengamatan dilakukan.

Dalam percobaan, peneliti akan melakukan beberapa percobaan dan tidak hanya melakukan pengamatan. Dalam studi observasional, peneliti hanya membuat observasi dan tiba pada suatu kesimpulan.

Dalam percobaan, peneliti memanipulasi setiap aspek untuk mendapatkan kesimpulan. Dalam studi observasional, tidak ada percobaan yang dilakukan. Dalam jenis studi ini, peneliti lebih bergantung pada data yang dikumpulkan.
Dalam studi observasional, peneliti baru saja mengamati apa yang telah terjadi di masa lalu dan apa yang terjadi sekarang dan menarik kesimpulan berdasarkan data ini. Tetapi dalam percobaan, peneliti mengamati berbagai hal melalui berbagai studi. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa ada intervensi manusia dalam percobaan sedangkan tidak ada intervensi manusia dalam studi observasional.
Berikut adalah contoh untuk studi observasional dan eksperimen yang dapat dengan jelas mendefinisikan perbedaan antara keduanya. Studi Hawthorne adalah contoh yang baik untuk percobaan. Studi dilakukan di pabrik Hawthorne di Western Electric Company. Studi ini adalah untuk melihat dampak iluminasi dan produktivitas. Pertama, produktivitas diukur, dan kemudian iluminasi dimodifikasi. Setelah ini produktivitas diukur lagi yang membantu para peneliti sampai pada kesimpulan.
Studi untuk menentukan hubungan antara merokok dan kanker paru -paru adalah contoh khas untuk studi observasional. Untuk ini para peneliti mengumpulkan data perokok dan non-perokok. Setelah ini, para peneliti akan melakukan pengamatan dengan bantuan data dan statistik yang dikumpulkan dari masing -masing kelompok.

Ringkasan:

1.Perbedaan utama antara studi observasional dan percobaan adalah cara pengamatan dilakukan.
2.Dalam percobaan, peneliti akan melakukan beberapa percobaan dan tidak hanya melakukan pengamatan. Dalam studi observasional, peneliti hanya membuat observasi dan tiba pada suatu kesimpulan.
3.Dalam studi observasional, tidak ada percobaan yang dilakukan. Dalam jenis studi ini, peneliti lebih bergantung pada data yang dikumpulkan.
4.Dalam percobaan, peneliti mengamati berbagai hal melalui berbagai studi.
5.Ada intervensi manusia dalam percobaan sedangkan tidak ada intervensi manusia dalam studi observasional.
6.Studi Hawthorne adalah contoh yang baik untuk percobaan.
7.Studi untuk menentukan hubungan antara merokok dan kanker paru -paru adalah contoh khas untuk studi observasional.