Perbedaan antara barang normal dan inferior

Perbedaan antara barang normal dan inferior

Barang normal vs inferior

Di bidang ekonomi, produk yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan disebut barang. Barang adalah properti berwujud, tidak seperti layanan, yang dikenal sebagai properti tidak berwujud. Properti yang berwujud, secara hukum, adalah apa pun yang dapat disentuh. Itu juga mencakup properti nyata dan properti pribadi. Mereka diklasifikasikan sebagai fisik. Namun, dalam beberapa sistem hukum, sifat tidak berwujud yang memiliki sesuatu yang terkait dengan item fisik daripada sifat fisik memiliki signifikansi lebih besar. Contohnya adalah surat promes yang memegang hak -hak hukum yang diberikan kertas dan, oleh karena itu, kertas fisik bukanlah properti penting yang nyata darinya.

Karakteristik barang adalah objek yang dapat meningkatkan kegunaan konsumen atau produk secara langsung atau tidak langsung. Mereka dimodelkan untuk harus berkurang dalam utilitas marjinal. Utilitas marjinal, di bidang ekonomi, adalah pengukuran kepuasan tambahan atau manfaat yang dapat diperoleh konsumen dari membeli unit komoditas tambahan atau dari layanan. Konsep utilitas marjinal adalah bahwa manfaat yang diperoleh dari unit tambahan suatu produk ke konsumen berbanding terbalik dengan jumlah produk yang dimiliki oleh konsumen.

Ada juga jenis barang yang berbeda. Contoh jenis ini adalah barang normal, barang yang lebih rendah, dan barang mewah. Contoh terakhir, barang mewah, adalah jenis produk yang meningkat permintaan saat pendapatan naik. Barang -barang ini memiliki elastisitas permintaan yang berpenghasilan tinggi. Ini karena fakta bahwa jika konsumen lebih kaya, mereka akan membeli lebih banyak barang mewah. Ini juga bisa berarti bahwa konsumen akan membeli lebih sedikit jika dia mengalami penurunan tingkat pendapatan. Barang mewah tidak dianggap penting bagi konsumen, dan contoh jenis ini adalah mobil mewah.

Barang normal adalah jenis produk yang meningkat dalam permintaan seiring meningkatnya pendapatan, tetapi juga berkurang ketika tingkat pendapatan konsumen menurun. Harga untuk barang ini tetap konstan. Contohnya adalah jumlah makanan yang dikonsumsi. Konsumen dengan pendapatan yang lebih tinggi akan mengkonsumsi lebih banyak steak sementara memiliki tingkat pendapatan yang lebih rendah akan membuat konsumen membatasi jumlah steak yang dia beli. Jenis barang ini memiliki hubungan positif antara dua faktor, jumlah yang diminta dan pendapatan.

Barang yang lebih rendah adalah produk yang menurun dalam hal permintaan ketika pendapatan konsumen meningkat; Ini berbeda dengan barang normal. Contohnya adalah pembelian konsumen

Cangkir o mie saat dia memiliki penghasilan rendah. Konsumen menetap dengan membeli lebih banyak mie ini. Namun, ketika konsumen menerima peningkatan dalam hal pendapatan, konsumen akan beralih untuk membeli makanan yang lebih mahal dan lebih sehat yang ia mampu.
Ringkasan:

1.Barang adalah produk yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Tidak seperti layanan, mereka memiliki sifat berwujud.
2.Berbagai jenis barang ada. Contohnya adalah: barang mewah, barang yang lebih rendah, dan barang normal.
3.Perbedaan antara barang normal dan barang yang lebih rendah adalah konsep mereka. Barang normal meningkat permintaan karena pendapatan konsumen meningkat sementara barang inferior berkurang permintaan saat pendapatan meningkat.