Perbedaan antara cluster dan pengambilan sampel bertingkat

Perbedaan antara cluster dan pengambilan sampel bertingkat

Cluster vs pengambilan sampel bertingkat

Survei digunakan dalam semua jenis penelitian di bidang pemasaran, kesehatan, dan sosiologi. Mereka biasanya dilakukan dengan mengambil sampel populasi karena melakukan survei pada seluruh populasi akan mahal. Selain itu, pengambilan sampel membuat pengumpulan data lebih cepat karena hanya berfokus pada sebagian kecil dari populasi. Ini juga memastikan kebenaran dan kebenaran data yang dikumpulkan dan keseragaman serta kesamaannya.

Sebelum pengambilan sampel dapat dilakukan, perlu untuk menentukan populasi yang bersangkutan, kerangka pengambilan sampel, metode pengambilan sampel, ukuran sampel, dan item atau peristiwa yang akan diukur atau diambil sampelnya. Setelah ini, pengambilan sampel dan pengumpulan data yang sebenarnya kemudian dapat dilakukan. Ada beberapa metode pengambilan sampel yang dapat digunakan peneliti, beberapa di antaranya adalah: pengambilan sampel acak sederhana, pengambilan sampel sistematis, probabilitas sebanding dengan pengambilan sampel ukuran, pengambilan sampel acak yang cocok, pengambilan sampel kuota, pengambilan sampel garis, pengambilan sampel peristiwa, pengambilan sampel bertingkat, dan pengambilan sampel kluster.

Pengambilan sampel bertingkat adalah metode pengambilan sampel di mana populasi dibagi menjadi beberapa strata atau kategori dan sampel diambil dari setiap strata. Metode ini sangat efisien, dan membantu para peneliti mendapatkan petunjuk yang cukup tentang kelompok tertentu dalam populasi. Setiap strata dapat didekati secara berbeda memberi para peneliti alat untuk mempelajari pendekatan mana yang paling berhasil. Meskipun ada keuntungan dalam menggunakan pengambilan sampel bertingkat, ada juga beberapa kelemahan dalam menggunakannya.

Salah satu kerugian adalah bahwa pengambilan sampel bertingkat akan membutuhkan jumlah sampel yang lebih besar dari populasi karena sampel harus dibagi menjadi beberapa strata. Ini berarti biaya tambahan bagi para peneliti.

Pengambilan sampel cluster, di sisi lain, adalah metode pengambilan sampel di mana populasi dibagi menjadi kelompok -kelompok yang sudah dikelompokkan di bidang atau waktu tertentu, dan sampel diambil dari masing -masing kelompok. Ini bisa menjadi pengambilan sampel dua tahap atau pengambilan sampel multi-tahap. Ini adalah biaya dan juga efisien waktu karena tidak memerlukan pengumpulan rincian tentang semua elemen populasi. Kelemahan dari metode ini adalah bahwa cluster yang dipilih mungkin sebagian dan menyebabkan perkiraan menjadi tidak akurat.

Ringkasan:

1.Metode pengambilan sampel bertingkat adalah metode pengambilan sampel di mana populasi dibagi menjadi beberapa strata, dan sampel diambil dari setiap strata. Pengambilan sampel cluster adalah metode pengambilan sampel di mana populasi dibagi menjadi 2.Cluster yang sudah ada di area tertentu, dan sampel diambil dari masing -masing cluster.
3.Pengambilan sampel bertingkat sangat efisien dan bertujuan untuk memberikan data statistik yang tepat sementara pengambilan sampel cluster bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pengambilan sampel.
4.Pengambilan sampel bertingkat membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicapai sementara pengambilan sampel cluster adalah waktu yang efisien.
5.Pengambilan sampel bertingkat membutuhkan jumlah sampel yang lebih besar karena populasi dibagi menjadi beberapa strata sementara pengambilan sampel cluster tidak.
6.Pengambilan sampel cluster sangat efisien karena sampel sudah ditentukan saat pengambilan sampel bertingkat bisa mahal.
7.Pengambilan sampel bertingkat memungkinkan para peneliti untuk menggunakan pendekatan yang berbeda untuk setiap strata dan melihat pendekatan mana yang paling cocok sementara pengambilan sampel cluster tidak.