Perbedaan antara Jung dan Freud

Perbedaan antara Jung dan Freud

Sigmund Freud dan Carl Jung dianggap sebagai pendiri psikologi psikoanalitik. Mereka secara fundamental membentuk pemahaman kita tentang psikologi modern dan penyakit mental. Namun demikian, mereka terkenal karena memiliki pendekatan yang sangat berbeda untuk disiplin

Sigmund Freud (1856 -1939) adalah seorang ahli saraf Austria - ia belajar kedokteran di Universitas Wina pada tahun 1881. Freud menggunakan pengetahuannya tentang obat untuk melakukan penelitian psikologis yang luas sepanjang karirnya. Pada tahun 1886 ia bekerja di klinik spesialis untuk mengobati gangguan sistem saraf. Selama waktu ini, ia mengembangkan ide -ide awalnya seputar psikoanalisis; Freud akan mendorong pasien untuk berbagi pikiran dan emosi terdalam mereka.

Carl Jung (1875-1961) belajar kedokteran di University of Basel (1900) dan University of Zürich (1902). Dia berlatih sebagai psikiater dan menghabiskan hari -hari awalnya di Burghölzli Asylum. Saat mempelajari dan mendiagnosis pasiennya, ia menerapkan metode penelitian seperti tes asosiasi yang dikembangkan oleh para pendahulunya.

Apa itu teori Freudian ?

Freud prihatin dengan pikiran yang tidak sadar dan hubungannya dengan pikiran kita yang tertekan, ingatan yang mengganggu dan dorongan manusia primal seperti seks dan agresi.

Menurut teorinya, jiwa manusia dibagi menjadi ID, ego dan super ego. ID terhubung dengan drive bawah sadar kita dan ego terkait dengan pengalaman sadar kita. Terakhir, super ego memediasi perilaku kita dengan menyeimbangkan impuls ID dan ego. Selain itu, ia secara khusus dikenal karena berteori kompleks Oedipus.

Apa itu Teori Jungian?

Jung memperebutkan ide -ide Freud - dia mengakui pikiran yang tidak sadar, tetapi, lebih menekankan pada pengalaman hidup individu dan aspirasi masa depan. Dia berangkat dari teori Freudian dengan mengkonseptualisasikan gagasan kesadaran kolektif.

Jung membenarkan perilaku manusia dengan mengeksplorasi rasa keterhubungan yang kita rasakan mengenai emosi dan tindakan kita. Gagasan Jung dipengaruhi oleh pengetahuannya yang luas tentang filsafat, mitologi dan agama.

Kesamaan antara Jung dan Freud

Freud dan Jung sama -sama tertarik pada pikiran yang tidak sadar. Pada tahun 1906 mereka bekerja bersama sebagai kolega dan mulai melakukan penelitian yang luas, terutama mengenai studi mimpi. Freud percaya bahwa Jung berpotensi menjadi pendahulunya.

Kesamaan utama antara Jung dan Freud:

  • Berfokus pada pikiran sadar dan tidak sadar
  • Analisis mimpi sebagai bentuk metodologi penelitian
  • Emosi manusia yang tertekan (kompleks) yang mempengaruhi perilaku

Perbedaan antara Jung dan Freud

Freud dan Jung awalnya mengembangkan teori mereka bersama. Namun keduanya memiliki beberapa ketidaksepakatan besar yang memisahkan psikoanalisis menjadi dua aliran pemikiran. Freud memperhatikan perilaku manusia dan emosi yang tertekan. Sebaliknya, Jung percaya bahwa jiwa manusia lebih beragam.

Freud vs Jung Comparison Table

Memahami perbedaan antara Jung dan Freud

  • Implikasi dari mimpi

Jung dan Freud mengembangkan sejumlah besar penelitian mereka dengan mempelajari mimpi, terutama milik mereka. Kedua peneliti percaya bahwa mimpi adalah alat penting dalam hal mengeksplorasi pikiran yang tidak sadar. Freud berpendapat bahwa mimpi adalah manifestasi dari keinginan terdalam manusia.

Sebaliknya, selama tidur yang tidak disadari, keinginan ini diungkapkan melalui mimpi dan sering dikaitkan dengan semacam hasrat seksual. Dengan demikian, memungkinkan pemahaman yang lebih besar tentang pikiran dan emosi seseorang.

  • Peran agama dan spiritualitas

Freud percaya bahwa agama harus dipisahkan dari sifat empiris penelitian dan psikologi. Dia memandang agama sebagai pelarian dari kenyataan yang keras di dunia. Selain itu, Freud menolak gagasan paranormal, terlepas dari kehadirannya dalam berbagai kepercayaan budaya.

Sebaliknya, Jung mengambil sikap yang lebih positif terhadap agama. Teorinya mengakui agama sebagai bagian penting dari perkembangan individu. Itu mendorong komunikasi dan memungkinkan orang untuk memproses keluhan mereka. Jung menghubungkan teori -teori pola dasarnya dengan berbagai simbol agama. Arketipe adalah pemahaman universal intrinsik tentang dunia yang dipegang oleh semua manusia menurut Jung.

  • Berlatih psikologi

Freud sering percaya pada pasiennya. Dia akan melihat pasiennya hingga enam kali seminggu selama sekitar 45 menit. Jung menemukan ini berlebihan dan melakukan sekitar dua sesi seminggu yang kira -kira satu jam.

Metode praktis Jung memiliki pengaruh yang lebih besar pada praktik psikolog modern. Mereka lebih layak dalam hal memperlakukan individu yang fungsional dalam masyarakat

Selain itu, Freud memusatkan sejumlah besar penelitiannya di sekitar penggunaan sofa. Dia menggunakannya sebagai alat untuk menganalisis pasiennya. Freud percaya bahwa pasiennya lebih cenderung berbagi pikiran dan emosi mereka jika mereka nyaman, berbaring dan menghadap jauh dari psikolog.

Di sisi lain, Jung menemukan nilai dalam interaksi tatap muka. Dia tidak merasa perlu bagi pasien untuk berbaring di sofa.

Kedua psikolog keduanya menggunakan transferensi sebagai alat untuk merawat pasien. Namun, mereka menggunakan dengan cara yang berbeda. Transferensi adalah proses memproyeksikan perasaan, keinginan, dan pikiran pada orang lain sebagai cara menganalisis suatu situasi. Freud percaya bahwa teknik ini hanya dapat berhasil dalam hubungan hierarkis. Dia mendorong pasiennya untuk menggunakan transferensi dalam kaitannya dengan panutan dan fantasi.

Jung menantang pemikiran Freud tentang pemindahan dengan ide-ide non-tradisionalis. Dia memandang transferensi sebagai kesempatan bagi dua orang untuk saling memahami dengan mentransfer ide -ide mereka secara kolaboratif.