Perbedaan antara vitamin C dan ester-C

Perbedaan antara vitamin C dan ester-C

Vitamin C vs Ester-C

Vitamin C diperlukan untuk memulai pembentukan kolagen, norepinefrin, dan karnitin antara lain. Satu -satunya masalah adalah bahwa tubuh manusia tidak dapat memproduksi vitamin ini dengan sendirinya. Itulah mengapa itu dianggap sebagai vitamin penting. Oleh karena itu, perlu makan makanan yang kaya akan vitamin C atau mengonsumsi suplemen vitamin C untuk mendapatkan kekayaan manfaat kesehatannya.

Dalam bentuk suplemennya, vitamin C disiapkan dalam berbagai cara dengan ester-c menjadi varietas yang sangat terdistribusi. Ester-C sebenarnya tidak sama dengan asam L-askorbat (vitamin C alami) karena kalsium askorbat adalah bahan utama. Itu hanya menggabungkan beberapa metabolit vitamin C. Alasan kombinasi aneh ini seharusnya memberikan pengaruh pada ester-c atas vitamin C reguler dalam hal bioavailabilitas.

Vitamin C alami berasal dari sayuran segar dan sejumlah besar varietas buah. Vitamin ini penting karena membantu memperkuat pertahanan utama tubuh dan memerangi radikal bebas. Memiliki terlalu banyak asupan vitamin ini tidak pernah mengkhawatirkan karena tidak ada yang namanya overdosis vitamin C. Namun, orang yang memiliki kelainan gastrointestinal dapat menunjukkan tanda -tanda beracun vitamin C, tetapi hanya dalam dosis yang sangat tinggi. Dalam kedua kasus tersebut, asupan produk vitamin C yang tinggi secara abnormal dikatakan menyebabkan diare.

Ester-C jelas lebih mahal daripada vitamin C biasa karena telah disiapkan secara komersial di laboratorium. Tetapi secara biologis, ester-c sama sama dengan vitamin C karena dapat memberikan manfaat perbaikan kulit yang sama, meningkatkan penglihatan, dan memerangi penyakit untuk beberapa nama. Awalnya, Ester-C dipasarkan mengklaim bahwa ia memiliki ketersediaan hayati yang lebih besar daripada vitamin C biasa (tiga atau empat kali lebih besar). Ini menyiratkan bahwa seseorang hanya harus mengambil satu dosis tunggal ester-c untuk mencapai hasil yang sama dengan mengambil tiga hingga empat kapsul vitamin C. Namun, klaim ini sangat diperebutkan karena beberapa penelitian telah menemukan bahwa benar -benar tidak ada perbedaan yang signifikan dalam bioavailabilitas antara dua bentuk vitamin C.

Salah satu aspek yang dapat dibanggakan Ester-C adalah netralitas pH. Ester-C dibuat memiliki pH yang lebih netral dibandingkan dengan komposisi alami vitamin C yang sedikit asam.

Ringkasan:

1.Vitamin C lebih alami dibandingkan dengan Ester-C yang bermarkas atau dipatenkan.
2.Vitamin C adalah asam l-askorbat sedangkan ester-C terutama kalsium askorbat dengan garam vitamin C.
3.Vitamin C lebih asam daripada ester-C
4.Vitamin C lebih murah daripada ester-C.
5.Meskipun masih sangat bisa diperdebatkan, Ester-C awalnya dikatakan lebih hemat daripada vitamin C.