Perbedaan antara PPN dan pajak penjualan

Perbedaan antara PPN dan pajak penjualan

Pajak PPN vs Penjualan

PPN dan pajak penjualan adalah dua bentuk pajak konsumsi yang berbeda. Namun, mereka berbeda dalam metode di mana mereka dipungut pada konsumen.

TONG
"PPN" adalah singkatan dari "Pajak Pertambahan Nilai.“Ini adalah bentuk pajak tidak langsung yang dikenakan pada produk atau layanan pada berbagai tahap manufaktur. Pajak dibayarkan kepada pemerintah secara langsung oleh produsen, dan biaya diteruskan ke konsumen. Konsumen yang akhirnya harus membayar PPN. Nilai tambah ke produk apa pun dapat dihitung sebagai harga jual dikurangi biaya pasokan dan barang -barang kena pajak lainnya. Pajak pertambahan nilai dikenakan pada barang impor serta produk asli.

Sistem PPN secara efektif mencakup masalah mengenai penurunan kredit pajak dan input yang menyebabkan kenaikan harga di tingkat konsumen. Ruang lingkup melewatkan pembayaran pajak adalah kemungkinan paling sedikit dalam sistem ini karena pajak dikenakan pada setiap tingkat produksi barang. Sistem pembayaran pajak ini melibatkan transparansi yang sangat dibutuhkan dan mudah dipahami.
PPN adalah bentuk pajak konsumsi. Salah satu kerugian dari sistem ini adalah bahwa ia membutuhkan penanganan akun yang komprehensif. Jenis struktur pajak ini sedang digunakan di seluruh dunia tetapi masih belum digunakan di Amerika Serikat. Sistem PPN pajak tidak langsung dapat menimbulkan beberapa batasan sehubungan dengan negara -negara berkembang.

Pajak Penjualan
Pajak penjualan dipungut pada saat pembelian produk atau layanan. Pajak mudah dihitung, dan konsumen tahu betul berapa dia akan membayar pajak. Jumlah pajak penjualan dapat dihitung sebagai persentase dari harga kena pajak dari penjualan. Pajak dikumpulkan dari konsumen oleh penjual pada saat pembelian. Penjual pada tahap selanjutnya mentransfer pajak ke agen pemerintah yang bertanggung jawab. Pajak penjualan mudah dihitung karena dibebankan pada jumlah akhir.
Pajak penjualan memiliki aturan ketat untuk diikuti. Idealnya, pajak ini akan sulit dihindari, memiliki tingkat kepatuhan yang tinggi, dan mudah dikumpulkan. Tapi situasinya sebenarnya berbeda. Pajak penjualan memiliki tingkat penghindaran yang sangat tinggi.
Pajak penjualan juga merupakan bentuk pajak konsumsi.

Ringkasan:

1.PPN dikenakan pada produsen dan konsumen saat pajak penjualan dipungut hanya pada konsumen akhir.
2.PPN melibatkan akuntansi yang rumit sementara pajak penjualan melibatkan akuntansi yang lebih sederhana.
3.PPN diterapkan pada berbagai tahap produksi sementara pajak penjualan diterapkan pada nilai total pembelian.
4.PPN secara efisien menghindari penghindaran pajak sementara pajak penjualan tidak dapat menghadapinya.