Perbedaan antara kejang dan epilepsi

Perbedaan antara kejang dan epilepsi

Penyitaan vs epilepsi

Orang terkadang mendapatkan penyakit yang tidak mereka ketahui. Beberapa berkembang karena faktor lingkungan sementara beberapa berkembang dengan kelahiran. Dua penyakit yang sangat penting untuk dibahas adalah kejang dan epilepsi. Perbedaan akan dibahas dalam artikel ini.

Kejang dan epilepsi keduanya gangguan neurologis. Artinya melibatkan sistem saraf yang terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan saraf. Untuk membedakan di antara mereka, orang harus memahami bahwa epilepsi adalah penyakit saat kejang hanyalah gejala.

Epilepsi adalah kelainan neurologis yang ditandai dengan kejang. Lebih dari 50 juta orang telah didiagnosis dengan epilepsi di seluruh dunia, dan itu lazim pada anak -anak dan orang dewasa berusia 65 tahun ke atas. Kejang, di sisi lain, adalah suatu kondisi di mana ada aktivitas otak yang berlebihan yang menyebabkan pencampuran sinyal pada neuron. Sinyal -sinyal ini adalah sinyal yang salah menyebabkan kekakuan otot dan otot pada pasien. Epilepsi adalah penyakit kronis sementara kejang dapat terjadi hanya kadang -kadang atau bahkan hanya satu kali tergantung pada insiden yang terlibat. Karena epilepsi kronis, pasien harus menanggungnya untuk waktu yang lama.

Epilepsi tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol. Namun, manifestasi epilepsi dapat terjadi kapan saja. Beberapa tanda dan gejala epilepsi adalah berbagai jenis kejang, berbusa mulut, dan lebih banyak lagi. Penyebab epilepsi mungkin disebabkan oleh cedera pada otak seperti trauma dan oksigen yang tidak memadai, infeksi pada otak, tumor, stroke, dan banyak lagi. Dapat dikonfirmasi oleh dokter melalui pemindaian MRI atau CT scan.

Kejang, di sisi lain, adalah gejala yang memiliki tiga jenis yang dapat terjadi seiring dengan epilepsi. Yang pertama adalah kejang grand mal atau kejang umum. Jenis kejang ini terjadi di seluruh tubuh. Tipe kedua adalah penyitaan parsial atau petit mal. Jenis kejang ini hanya terjadi pada sebagian tubuh tergantung pada bagian otak yang terluka. Contohnya mungkin menyentak tangan. Yang terakhir adalah kejang ketidakhadiran. Manifestasi ini bisa menjadi kehilangan kesadaran, menatap kosong, atau berkedip. Ini hanya bisa bertahan selama beberapa detik. Kejang dapat dikendalikan dengan obat -obatan tertentu.

Orang dengan epilepsi dan kejang dapat menjalani kehidupan yang normal. Namun, mereka harus benar -benar mengikuti obat mereka untuk mencegah kejang berulang karena obat dapat menekan aktivitas berlebihan otak dan neuronnya.

Ringkasan:

1.Epilepsi adalah penyakit tetapi kejang hanyalah sebuah gejala.
2.Epilepsi kronis atau dapat terjadi untuk waktu yang lama sementara kejang dapat terjadi hanya sekali atau hanya beberapa kali.
3.Baik epilepsi dan kejang tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol menggunakan obat.