Perbedaan antara sains dan ilmu sosial

Perbedaan antara sains dan ilmu sosial

Sains

Sains (khususnya, ilmu fisik atau alam) dan ilmu sosial adalah dua jenis ilmu pengetahuan yang berbagi banyak hal tetapi juga berbeda di banyak tingkatan.

Kesamaan utama antara sains dan ilmu sosial termasuk yang berikut:

  • Kedua sains menggunakan model ilmiah yang sama untuk mendapatkan informasi. Beberapa cabang dari setiap sains bahkan menggunakan komponen ilmu alam dan sosial. Contoh ilmu alam termasuk biologi dan ekologi, sementara ekonomi dan psikologi adalah contoh ilmu sosial.
  • Keduanya memiliki hukum umum yang memiliki banyak aplikasi.
  • Keduanya menggunakan data empiris dan terukur yang dapat diamati oleh indera. Selain itu, teori -teori di kedua sains dapat diuji untuk menghasilkan pernyataan teoritis dan proposisi umum.

Namun, perbedaan juga berlimpah antara kedua jenis ilmu pengetahuan.

Sains sering diklasifikasikan sebagai ilmu alam atau fisik. Seperti namanya, sains ini berkaitan dengan studi tentang alam-perilaku fisik dan alami dan fenomena tanpa konteks sosial, budaya, atau manusia.

Dasar ilmu alam adalah data eksperimental, yang bergantung pada percobaan berulang, pengujian laboratorium, dan reproduksi hasil yang konstan. Metodologi ilmu alam atau fisik sering ditandai sebagai tetap dan langsung, dengan elemen konstan pengukuran standar. Metodologi ini juga menggunakan eksperimen. Data dari percobaan ini sering mewakili prediktabilitas dan rasionalitas.

Ilmu fisik dan alam bekerja dalam sistem tertutup di mana variabel dapat dikontrol, dan pekerjaan dieksekusi dalam kerangka kerja atau paradigma tertentu.

Ilmu kemasyarakatan

Di sisi lain, ilmu sosial berputar di sekitar perilaku manusia sebagai manusia atau masyarakat manusia, produksi, dan operasinya. Jenis sains ini juga sangat peduli dengan konteks budaya dan manusia dan mencoba menjelaskan bagaimana dunia bekerja. Tujuan utamanya adalah mempelajari fenomena yang kompleks dan terus berubah yang terjadi dalam kehidupan manusia dan sosial serta interaksi mereka satu sama lain.

Dasar ilmu sosial adalah data pengalaman. Data pengalaman mencoba membuat fenomena sosial dan tidak mudah direproduksi dalam pengaturan laboratorium atau dalam percobaan.

Metodologi ilmu sosial dimulai dengan asumsi dan secara bertahap ditambahkan dengan serangkaian percobaan dan pengamatan. Metode pengumpulan data sering dilakukan dengan memanfaatkan berbagai teknik seperti pengamatan lapangan, wawancara, dan diskusi kelompok fokus.

Eksperimen dan data yang dikumpulkan dalam studi ilmu sosial menunjukkan spontanitas dan menangani emosi orang -orang yang terlibat.

Ilmu sosial beroperasi pada sistem terbuka di mana variabel yang tidak terkendali diharapkan. Ini juga dianggap sebagai sains kumulatif, yang ditandai dengan perkembangan saat penelitian berlangsung.

Ringkasan

  1. Ilmu pengetahuan (juga dikenal sebagai ilmu murni, alami, atau fisik) dan ilmu sosial adalah dua jenis ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan model ilmiah yang sama dan komponen hukum umum mereka sendiri masing -masing.
  2. Sains lebih peduli dengan mempelajari alam, sementara ilmu sosial berkaitan dengan perilaku dan masyarakat manusia.
  3. Ilmu murni ditandai dengan kontrol, ketepatan, rasionalitas, variabel terkontrol, dan prediktabilitas, sementara ilmu sosial adalah lawannya spontan, dengan variabel yang tidak dapat diprediksi atau tidak terkendali, dan berurusan dengan emosi dan perilaku manusia.
  4. Dasar ilmu alam adalah data eksperimental, sedangkan ilmu sosial bergantung pada data pengalaman.
  5. Metode sains yang biasa (sehubungan dengan data eksperimental) melakukan eksperimen berulang dan konvensional di laboratorium, sementara ilmu sosial, memanfaatkan data pengalaman, biasanya melibatkan metode pengamatan dan interaksi alternatif dengan orang -orang dalam suatu komunitas.
  6. Ilmu alami atau fisik bekerja dalam sistem tertutup, sementara ilmu sosial bekerja dalam sistem terbuka.