Perbedaan antara prevalensi dan kejadian

Perbedaan antara prevalensi dan kejadian

Prevalensi vs Insiden

Dalam menghitung risiko penyakit yang menimpa populasi tertentu, pihak berwenang menggunakan langkah -langkah prevalensi dan insiden. Mereka digunakan untuk menentukan tingkat di mana penyakit ini menyebar dan jumlah orang yang berisiko.

Baik prevalensi dan kejadian merupakan ukuran distribusi penyakit pada suatu populasi. Sementara prevalensi mengacu pada jumlah total kasus penyakit dalam periode waktu tertentu, insiden hanya mengacu pada kasus baru.
Prevalensi dalam bahasa medis mengacu pada jumlah kasus penyakit dalam suatu populasi selama periode waktu tertentu. Ini digunakan sehubungan dengan seberapa luas suatu penyakit telah menjadi dan rasio antara mereka yang sudah terinfeksi dan mereka yang berisiko. Ini digunakan untuk menentukan jumlah total kasus penyakit pada populasi tertentu dan dampaknya terhadap masyarakat. Ini termasuk lamanya waktu yang ditemui penyakit ini dan mempertimbangkan kasus -kasus lama dan baru.

Insiden, di sisi lain, mengacu pada laju manifestasi penyakit tertentu. Ini digunakan untuk mengukur tingkat terjadinya suatu penyakit pada periode tertentu yang biasanya berurusan dengan jumlah kasus baru yang didiagnosis dalam suatu populasi selama periode tertentu.

Ini memberikan informasi tentang risiko menderita penyakit ini dan sangat penting dalam studi tentang penyebab penyakit. Di satu sisi, ini dapat digambarkan sebagai ukuran risiko murni dan memberikan kesadaran tentang bagaimana dalam risiko suatu populasi tertentu dalam tertular penyakit.

Misalnya, dalam wabah malaria di daerah tertentu yang tersebar luas pada tahun 2008 yang menyebabkan beberapa kasus kematian dan setelah satu tahun ditahan, kita dapat mengatakan bahwa wabah malaria memiliki prevalensi tinggi serta insiden tinggi selama tahun 2008.

Namun, pada tahun 2009, insidensinya akan rendah tetapi prevalensinya tetap tinggi karena malaria membutuhkan waktu untuk disembuhkan, dan sebagian dari populasi masih terpengaruh dan menjalani pengobatan. Insiden penyakit yang tinggi akan menghasilkan prevalensi yang tinggi, tetapi tidak selalu berarti bahwa prevalensi yang tinggi juga akan menghasilkan insiden yang tinggi.

Ringkasan:

1.Prevalensi adalah ukuran dari jumlah kasus penyakit pada populasi tertentu untuk periode waktu tertentu sementara kejadian adalah ukuran dari jumlah kasus baru penyakit.
2.Prevalensi digunakan untuk merujuk pada seberapa luas suatu penyakit saat kejadian digunakan untuk merujuk pada tingkat di mana penyakit ini dimanifestasikan dalam populasi tertentu.
3.Prevalensi mempertimbangkan jumlah kasus penyakit lama dan baru serta durasinya sementara kejadian hanya mempertimbangkan jumlah kasus baru.
4.Dibandingkan dengan prevalensi, kejadian lebih dapat diandalkan dalam menentukan risiko penyakit tertentu terhadap suatu populasi.