Perbedaan antara tes berpasangan dan tidak berpasangan

Perbedaan antara tes berpasangan dan tidak berpasangan

Tes berpasangan vs tidak berpasangan

T-statistik dikembangkan pada tahun 1908 oleh ahli kimia William Sealy Gosset di Irlandia. Dia menggunakannya untuk memantau kualitas bir hitam yang disebut Stout saat dia bekerja di tempat pembuatan bir Guinness. Dia menerbitkannya di Biometrika menggunakan nama pena “siswa."
Ada beberapa jenis uji-t, yang paling umum digunakan adalah:

Satu sampel lokasi lokasi di mana rata -rata populasi memiliki nilai dalam hipotesis nol.
Tes di mana kemiringan garis regresi berbeda dari 0.
Dua sampel tes lokasi untuk perbedaan rata -rata yang dapat dipasangkan atau tidak berpasangan.

Dalam tes berpasangan, data dikumpulkan dari subjek yang diukur pada dua titik berbeda di mana setiap subjek memiliki dua pengukuran yang dilakukan sebelum dan sesudah perawatan. Subjek harus dipasangkan atau dicocokkan sebelum mengumpulkan data. Ini juga dikenal sebagai uji-t sampel berulang.
Contohnya adalah ketika membandingkan penurunan berat badan dari sekelompok orang yang diberi diet khusus. Orang -orang ini diuji sebelum dimulai dengan diet baru dan sekali lagi diuji setelah mereka melakukan diet baru selama beberapa minggu. Hasil dari kedua tes yang diberikan kepada kelompok orang yang sama menentukan berapa banyak berat badan yang hilang saat dalam diet khusus.

Tes yang tidak berpasangan, di sisi lain, adalah ketika data dikumpulkan dari dua subjek atau pasien yang berbeda dan independen. Ukuran antara kedua sampel mungkin sama atau tidak, dan diasumsikan bahwa data yang dikumpulkan berasal dari distribusi normal dan bahwa standar deviasi adalah sama untuk kedua sampel.
Contohnya adalah tes yang diterapkan pada dua kelompok pasien atau subjek, mereka yang menderita kanker dan yang tidak. Tes seperti ini juga disebut uji-t siswa di mana varian antara kedua populasi subjek sama.
Tes berpasangan, oleh karena itu, adalah tes hipotesis nol bahwa sarana dua kelompok subjek yang secara normal didistribusikan sama sementara tes tidak berpasangan adalah tes hipotesis nol bahwa dua respons yang diukur dalam unit yang sama memiliki a Perbedaan dengan nilai rata -rata nol.

Kedua tes mengasumsikan bahwa semua data yang telah dianalisis secara normal didistribusikan. Uji-t berpasangan lebih komprehensif dan menarik daripada uji-t yang tidak berpasangan karena dilakukan dengan subjek yang memiliki karakteristik yang sama.

Ringkasan:

1.Tes berpasangan adalah tes hipotesis nol bahwa rata -rata dua subjek sama sedangkan tes tidak berpasangan adalah tes hipotesis nol bahwa perbedaan antara subjek memiliki nilai rata -rata nol.
2.Tes berpasangan juga dikenal sebagai uji-t sampel berulang sementara tes tidak berpasangan juga dikenal sebagai t-tes siswa.
3.Tes berpasangan dilakukan pada subjek yang serupa atau dipasangkan sebelum data dikumpulkan dan dua tes dilakukan sebelum dan sesudah perawatan saat tes tidak berpasangan dilakukan pada dua subjek independen.