Perbedaan antara mitosis dan fisi biner
- 3990
- 420
- Mr. Miguel Schultz
Mitosis vs fisi biner
Konsep pembagian seluler sangat rumit bagi sebagian orang karena ada banyak hal kecil yang terjadi di dalam sel yang semuanya sangat penting untuk seluruh siklus. Namun, berbagai jenis pembelahan sel seperti mitosis dan fisi biner memiliki karakteristik yang unik. Mereka mudah bingung satu sama lain karena keduanya adalah bentuk reproduksi aseksual yang bertentangan dengan meiosis yang bersifat seksual.
Mitosis adalah jenis pembelahan sel yang terjadi di antara sel-sel non-jenis kelamin (sel somatik). Jenis replikasi sel ini dirancang untuk meningkatkan jumlah sel selama blastogenesis dan embriogenesis kedua hewan dan tumbuhan. Karakteristik yang paling berbeda dari proses mitosis adalah produksi dua sel produk (anak perempuan) yang mirip satu sama lain serta sel aslinya (ibu) dalam aspek kuantitatif dan kualitatif.
Mitosis memiliki empat tahap atau fase yaitu: G1, S, G2 dan fase mitosis akhir yang menyelesaikan siklus. Tahap pertama hingga ketiga terdiri dari apa yang disebut interphase. Fase ini, meskipun tidak ada pembagian kromosom yang terjadi, ditandai oleh aktivitas metabolisme seluler yang cepat yang melibatkan nukleus dan organ sitoplasma sehingga menjadikannya tahap kolektif terpanjang. G1 ditandai dengan transkripsi RNA dan sintesis protein. Fase S dibuktikan dengan sintesis DNA. Fase G2 terutama adalah perolehan lebih banyak energi sel dan peningkatan ukuran sel lebih lanjut secara khusus nukleolus.
Atau dikenal sebagai fisi prokariotik, fisi biner dikatakan sebagai bentuk reproduksi aseksual yang paling akrab dan paling sederhana. Itu sederhana karena seluruh proses selesai lebih cepat dari proses mitosis. Tidak seperti mitosis, tidak ada lagi keterlibatan amplop dan sentromer nuklir (di mana spindel mitosis terhubung) dalam fisi biologis.
Fisi biner memiliki tiga jenis: fisi biner sederhana, melintang, dan longitudinal. Fisi biner sederhana terjadi di amuba di mana divisi berjalan dengan pesawat mana pun. Fisi biner transversal terjadi di antara paramecium dan planaria di mana bidang pembagian sitoplasma cocok dengan sumbu transversal spesimen. Fisi biner longitudinal terjadi di Euglena ketika pesawat cocok dengan perataan longitudinal.
Ringkasan:
1.Fisi biner terjadi di antara prokariota (sel yang tidak mengandung inti).
2.Mitosis terjadi di antara eukariota (sel yang memiliki nukleus).
3.Fisi biner tidak termasuk pembentukan spindel (alat mitosis) dan kromatid saudara dalam prosesnya menjadikannya cara yang lebih cepat dari pembelahan sel daripada mitosis.
4.Fisi biner tidak memiliki empat fase seluler yang berbeda (dari G1 hingga ke fase mitosis akhir) yang terlihat pada mitosis.