Perbedaan antara metanol dan bensin

Perbedaan antara metanol dan bensin

Metanol vs bensin

Metanol versus bensin sekitar 20% lebih kuat, dan menciptakan alternatif untuk bensin. Metanol sulit didapat, dan dapat dengan mudah terkontaminasi hanya dari kelembaban di udara. Mesin bensin menghasilkan 53.176 BTU Energi pada 6500 rpm, sedangkan mesin metanol menghasilkan 67.545 BTU energi pada 6500 rpm.

Metanol diproduksi dari gas alam, minyak dan batu bara, sedangkan bensin berasal dari minyak bumi. Campuran karbon monoksida dan hidrogen dikonversi menjadi metanol selama proses kimia.
Metanol digunakan sebagai bahan bakar di mesin pembakaran internal, sedangkan bensin digunakan untuk tuning kinerja mesin atau mengurangi emisi knalpot berbahaya. Bensin juga digunakan sebagai pelarut untuk cat yang mengencerkan.

Metanol digunakan sebagai pengganti bensin, tetapi substitusi itu mahal. Metanol juga dianggap sebagai agen pereduksi untuk emisi prekursor ozon, tetapi relatif kecil dan tidak hemat biaya.
Kendaraan metanol memberikan kinerja brisker, dan kurang rentan untuk membentuk ozon, tetapi bila dibandingkan dengan bensin, metana terlalu mahal. Meskipun metanol akan memberikan manfaat sehubungan dengan kinerja kendaraan, ketersediaan metanol terbatas.

Bensin dibandingkan dengan metanol memiliki keunggulan tertentu sebagai bahan bakar balap, seperti konsumsi bahan bakar, korosi, ketersediaan, kontaminasi, sistem pendingin dan air dalam bahan bakar. Bensin ringan, dan membutuhkan lebih sedikit ruang untuk penyimpanan bahan bakar saat dibandingkan metanol. Mobil metanol mengkonsumsi lebih banyak bahan bakar jika dibandingkan dengan menggunakan bensin. Mesin menggunakan lebih banyak bahan bakar dengan metanol daripada dengan bensin, sehingga jumlah bahan bakar yang masuk ke dalam bak mesin diencerkan dengan metanol. Pemisahan bisa menjadi masalah serius, dan metanol adalah pelumas yang sangat buruk, yang dalam hasil dalam batang katup, panduan atau kursi katup yang terkorosi. Metanol dapat dengan mudah karat logam dan bahan lunak dalam sistem bahan bakar dengan mudah.

Metanol menciptakan formaldehida, dan kurang mudah terbakar daripada bensin. Metanol beracun dan tidak boleh berhubungan dengan kulit, serta bensin yang juga dianggap sebagai ancaman bagi kesehatan masyarakat. Metanol juga disebut bio-bahan bakar masa depan, sedangkan bensin tidak ramah lingkungan.

Ringkasan:
1. Metanol adalah bahan bakar bio di masa depan, sedangkan bensin tidak ramah lingkungan.
2. Bensin dan metanol keduanya digunakan sebagai bahan bakar mobil, dan metanol lebih kuat daripada bensin.
3. Metanol mahal, dan digunakan sebagai bahan bakar pengganti, dibandingkan dengan bensin.
4. Bensin dan metanol keduanya beracun, dan kontak kulit harus dihindari, terutama dalam kasus metanol.
5. Metanol kurang mudah terbakar daripada bensin, tetapi dapat merusak bagian logam di mesin.