Perbedaan antara metafora dan metonimi
- 3747
- 1013
- Herbert Konopelski
Metafora vs metonim
Metafora dan metonimi serupa dalam berbagai aspek tetapi perbedaan utama adalah bahwa jika metafora menggantikan konsep dengan yang lain, metonimi memilih istilah terkait. Jadi, jika metafora adalah untuk substitusi, metonimi adalah untuk asosiasi. Misalnya, kalimat 'Dia adalah harimau di kelas' adalah metafora. Di sini kata harimau digunakan dalam penggantian untuk menampilkan atribut karakter orang tersebut. Kalimat 'Harimau memanggil murid -muridnya ke ruang pertemuan' adalah metonimi. Di sini tidak ada substitusi; Sebaliknya orang tersebut dikaitkan dengan harimau untuk sifatnya.
Jadi metonimi adalah sosok bicara. Itu digunakan dalam retorika di mana sesuatu tidak disebut namanya tetapi dengan kata yang terkait. Metafora adalah ekspresi. Ekspresi ini menunjukkan kesamaan antara dua hal pada beberapa aspek. Dalam metonimi, asosiasi kata tersebut didasarkan pada kedekatan, sedangkan dalam metafora; Substitusi didasarkan pada kesamaan. Jika metafora dapat digunakan untuk menentukan transferensi hubungan antara serangkaian hal dengan yang lain, metonimi digunakan untuk mendefinisikan kata. Metonimi menggunakan karakteristik tunggal untuk identifikasi entitas yang kompleks.
Perbedaan lain antara metafora dan metonimi adalah bahwa metafora bertindak dengan menekan ide sementara metonimes bertindak dengan menggabungkan ide. Tetapi baik metafora dan metonimy digunakan untuk mengekspresikan ide -ide yang sangat berbeda dari makna asli di ranah psikis. Ketika seseorang menggunakan metonimi, kualitas tidak ditransfer dari kata asli ke metonimi. Tetapi dalam metafora, ketika ada perbandingan, perbandingan didasarkan pada kualitas dan beberapa kualitas ditransfer dari yang asli ke metafora, dalam prosesnya.
Metafora adalah perpanjangan dari makna kata pada akun kesamaan dan metonimi adalah cara untuk memperluas makna kata berdasarkan hubungannya dengan yang lain. Metafora dapat digunakan untuk merujuk pada kata dalam kategori objek untuk membuatnya dalam kategori semantik abstrak. Metonimi dapat digunakan dalam situasi informal atau menghina juga. Misalnya, asosiasi otak dengan seseorang berarti dia cerdas, dan bajingan adalah metonimi untuk orang bodoh dengan cara yang menghina.
Jadi kita dapat mengatakan bahwa jika metafora digunakan untuk substitusi dan kondensasi, metonimi digunakan untuk kombinasi dan perpindahan.
Ringkasan:
1.Metafora digunakan untuk substitusi, sedangkan metonimy digunakan untuk asosiasi.
2.Metafora dapat berarti kondensasi dan metonimi dapat berarti perpindahan.
3.Metonimi bertindak dengan menggabungkan ide -ide sementara metafora bertindak dengan menekan ide.
4.Dalam metafora, perbandingan didasarkan pada kesamaan, sedangkan dalam metonimi perbandingan didasarkan pada kedekatan.