Perbedaan antara diksi dan nada

Perbedaan antara diksi dan nada

Diksi vs nada

Diksi dan nada dapat dengan mudah dibedakan secara umum sebagai cara atau gaya bicara seseorang dan nada yang berbeda yang diungkapkan karena emosi yang berbeda yang dialami olehnya selama berbicara.

Artikulasi
Terutama, diksi disebutkan dalam dua cara berbeda. Yang pertama mengacu pada gaya bicara atau ekspresi seseorang yang khas dalam berbicara atau menulis. Itu termasuk kosakata dan pilihan kata -kata yang digunakan oleh seseorang saat membaca atau menulis.
Penggunaan kedua mengacu pada cara seseorang mengucapkan kata -kata, nada yang digunakan, dan cara dia berhenti, dll., Saat berbicara. Itu lebih terkait dengan pidato seseorang daripada cara menulis.

Diksi memiliki delapan elemen berbeda; kata kerja, kata benda, fonem, suku kata, ikat, infleksi, konjungsi, dan ucapan. Diksi sangat penting dalam bicara karena dapat menentukan apakah pidato atau cara menulis bersifat informal atau formal.

Diksi biasanya merupakan tanda tangan dari seorang penulis atau orator. Itu menjadi seperti sidik jari yang unik, satu halaman karya penulis tertentu yang dapat mengidentifikasi penulis. Itu juga menetapkan standar atau kualitas tulisan mereka.

Nada
Nada adalah cara di mana seorang penulis atau pembicara mengomunikasikan sikap atau perasaan karakter yang ditulis atau dibicarakannya. Itu juga mengacu pada nada yang digunakan dalam suatu bahasa. Ada banyak bahasa, seperti mandarin, yang memanfaatkan banyak nada berbeda. Dalam bahasa -bahasa ini nada yang berbeda dari kata yang sama mengubah maknanya. Ini disebut bahasa tonal. Beberapa bahasa nada adalah orang Somalia dan Jepang. Somalia hanya memiliki satu nada per kata. Demikian pula, bahasa Jepang juga dianggap sebagai bahasa nada karena nada atau nada rendah dan tinggi.

Dalam bahasa modern lainnya, nada digunakan untuk menekankan suasana hati tertentu. Jika seseorang marah, sedih, kesakitan, atau bahagia, nada orang yang digunakan berbeda. Kalimat yang sama diucapkan dapat berarti sesuatu yang lain ketika seseorang kesakitan atau seseorang bahagia.

Ringkasan:
Diksi memiliki dua kegunaan berbeda. Gaya khas yang digunakan oleh penulis atau pembicara disebut diksi. Ini termasuk kosa kata dan pilihan kata -kata yang digunakan untuk mengekspresikan emosi. Penggunaan kedua adalah cara kata -kata diucapkan, nada orang itu, dan cara dia berhenti saat berbicara. Nada, bagaimanapun, mengacu pada nada orang tersebut. Itu adalah cara di mana penulis mengkomunikasikan perasaan atau sikap karakter.
Beberapa bahasa disebut bahasa tonal yang memiliki nada berbeda dari kata yang sama dan mengubah artinya. Namun, diksi tidak pernah mengubah arti kata tidak peduli bagaimana itu diucapkan.
Diksi penulis tertentu seperti sidik jari atau tanda tangannya yang unik sedangkan nada umum. itu tidak bisa unik bagi seseorang. Itu hanya unik untuk suatu bahasa.