Perbedaan antara sistem saraf otonom dan somatik
- 1107
- 152
- Bennie Herman
Sistem saraf adalah salah satu sistem tubuh yang paling kompleks karena fungsinya sebagai relay informasi yang konstan baik di dalam maupun tanpa tubuh melalui upaya saraf yang membawa rangsangan. Dengan demikian secara fungsional dibagi menjadi dua kategori luas: sistem saraf pusat, terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, adalah titik akhir dari interpretasi rangsangan dan alat angkut impuls. Sebaliknya, sistem saraf perifer bertanggung jawab untuk kedua transmisi. Sistem saraf perifer, pada gilirannya, dibagi menjadi dua divisi fungsional yang dikenal sebagai sistem saraf otonom dan somatik.
Ringkasan Tabel
Sistem saraf otonom (ANS) | Sistem saraf somatik (SNS) |
Dikendalikan oleh sistem saraf simpatis dan parasimpatis. | Itu dikendalikan oleh saraf kranial dan tulang belakang. |
Itu membutuhkan dua neuron eferen dan ganglia. | Bekerja dengan hanya satu neuron eferen |
Ini mengatur otot jantung, otot polos, dan kelenjar. | Itu mengatur otot rangka. |
Tindakan tidak disengaja | Sebagian besar tindakan sukarela. |
Melibatkan neurotransmiter rangsang dan penghambatan | Itu melibatkan neurotransmiter rangsang. |
Getty Images / Image Source / Andrew Brookes
Definisi
Sistem saraf otonom mengacu pada mengelola impuls dan rangsangan yang terjadi di dalam organ internal tubuh. Ini mengacu pada detak jantung, kontraksi, pelebaran pembuluh darah, kontraksi lambung selama pencernaan, dan banyak lagi.
Sistem saraf somatik melihat regulasi impuls dan rangsangan yang bertindak pada otot rangka tubuh. Ini mentransmisikan sinyal motor dan sensorik dari dan ke sistem saraf pusat. Ini adalah otot yang dibutuhkan untuk pergerakan dan karenanya sebagian besar gerakan sukarela.
ANS VS SNS
Sistem saraf otomatis mengontrol semua gerakan tidak disengaja, sedangkan sistem saraf somatik bertanggung jawab atas tindakan sukarela terutama. Penyakit seperti penyakit Parkinson dan lupus dapat mempengaruhi fungsi ANS yang tepat, sedangkan SNS dapat dipengaruhi oleh trauma fisik atau penyakit seperti multiple sclerosis (MS).