Perbedaan antara amonia dan pemutih

Perbedaan antara amonia dan pemutih

Amonia

Amonia vs pemutih

Bagi kebanyakan orang, amonia dan pemutih dikenal sebagai pembersih yang efektif. Mereka dianggap sebagai pembersih paling efektif dan murah yang tersedia di pasar. Meskipun keduanya bisa dibilang yang paling banyak digunakan, dan orang mungkin tergoda untuk menganggapnya dapat dipertukarkan, ada perbedaan di antara mereka.

Amonia dikenal sebagai basis yang lemah, sedangkan pemutih dikatakan sebagai agen pengoksidasi yang kuat. Satu hal penting yang harus diingat saat menggunakan amonia dan pemutih sebagai pembersih adalah bahwa mereka tidak boleh dicampur bersama, karena menggabungkan keduanya beracun dan bahkan mematikan.

Amonia terutama terdiri dari satu atom nitrogen dan tiga atom hidrogen. Pemutih terbuat dari air, soda kaustik dan klorin. Saat membandingkan kualitas desinfektan pemutih dan amonia, yang pertama dianggap sebagai desinfektan yang lebih kuat dari yang terakhir.

Pemutih umumnya digunakan dalam kain, terutama pakaian putih dan dalam mencuci piring dan peralatan dapur. Amonia lebih baik di permukaan yang keras daripada pemutih, ini juga bekerja lebih baik dalam pembersihan ubin, kaca dan perhiasan. Dalam menghilangkan noda, amonia umumnya lebih disukai. Amonia juga dapat digunakan sebagai degreaser tidak seperti pemutih.

Pemutih dapat menyebabkan perubahan warna karena isinya yang kuat, amonia namun tidak diketahui mengubah objek. Jadi saat mencuci pakaian berwarna dengan pemutih, orang harus mengingat hal ini.

Terlepas dari amonia yang digunakan sebagai pembersih, digunakan untuk pembuatan pupuk, asam nitrat, abu soda, obat -obatan, pewarna, kosmetik, obat sulfa, nilon, akrilik dan rayon.

Ringkasan

  1. Amonia dikenal sebagai basis yang lemah, sedangkan pemutih dikatakan sebagai agen pengoksidasi yang kuat.
  2. Amonia terdiri dari satu atom nitrogen dan tiga atom hidrogen. Pemutih terbuat dari air, soda kaustik dan klorin.
  3. Dalam kualitas desinfektan, pemutih dianggap sebagai desinfektan yang lebih kuat dari amonia.
  4. Amonia lebih baik di permukaan yang keras daripada pemutih.
  5. Pemutih umumnya digunakan dalam kain, terutama pakaian putih dan dalam mencuci piring dan peralatan dapur. Amonia bekerja lebih baik dalam ubin pembersih, kaca dan perhiasan.
  6. Pemutih dapat menyebabkan perubahan warna karena isinya yang kuat. Amonia, tidak seperti pemutih, tidak diketahui mengutamakan benda.
  7. Terlepas dari amonia yang digunakan sebagai pembersih, digunakan dalam pembuatan pupuk, asam nitrat, abu soda, obat -obatan, pewarna, kosmetik, obat sulfa, nilon, akrilik dan rayon.