Perbedaan antara altruisme dan hedonisme

Perbedaan antara altruisme dan hedonisme

Altruisme dan hedonisme umumnya dipandang sebagai pengejaran manusia yang melekat. Secara umum, adalah bawaan bagi kita makhluk sosial untuk menunjukkan kepedulian terhadap orang lain. Demikian pula, kita semua termotivasi untuk mengejar kesenangan saat kita dilahirkan. Selain itu, kata-kata ini digunakan bersama dalam istilah, "hedonisme altruistik", sejenis hedonisme yang menyatakan bahwa kegiatan pencarian kesenangan adalah etis jika berusaha untuk menguntungkan semua orang. Mengenai perbedaan mereka, altruisme secara khusus mengacu pada keyakinan atau praktik kepedulian yang mengorbankan diri terhadap orang lain sementara hedonisme adalah mengejar kesenangan diri sendiri.

Apa itu altruisme?

Altruisme didasarkan pada kata Latin "alteri" yang berarti "orang lain"; itu didefinisikan sebagai kepercayaan pada kepedulian yang berkorban pada kesejahteraan orang lain. Beberapa sinonim altruisme adalah kebajikan, kebaikan, hati nurani sosial, dan amal. Beberapa antonimnya adalah keegoisan, hati-hati, kekejaman, dan tanpa ampun.

Berikut ini adalah empat jenis altruisme:

  • Altruisme nepotistik

Jenis ini berbasis keluarga; Misalnya, seorang ibu bersedia melupakan ambisi karirnya demi tugas keibuan.

  • Altruisme atau mutualisme timbal balik

Itu didasarkan pada mempraktikkan prinsip "memberi dan menerima". Ini terbukti ketika ada pertukaran bantuan. Misalnya, Anda membayar tagihan karena teman Anda juga merawat tab terakhir kali Anda makan siang bersama.

  • Altruisme berbasis kelompok

Jenis ini melibatkan perhatian terhadap anggota bersama. Misalnya, rekan satu tim membantu pemain lain untuk meningkatkan keterampilannya.

  • Altruisme moral

Jenis ini dianggap sebagai yang tertinggi karena merupakan perhatian langsung bagi orang lain, terlepas dari status atau latar belakang. Ini dicontohkan oleh individu yang membantu saingan yang dibutuhkan.

Apa itu hedonisme?

Hedonisme berasal dari kata Yunani "hedone" yang berarti "kesenangan"; itu secara stereotip mengejar kesenangan diri sendiri. Ini identik dengan kepuasan, kenikmatan, epikureanisme, dan pesta pora. Antonimnya termasuk yang dikontrol sendiri, menyangkal diri sendiri, berpantang, spartan, dan pertapa. Hedonisme juga merupakan sekolah pemikiran yang percaya bahwa mengejar kesenangan dan menghindari penderitaan adalah kunci kesejahteraan yang menguntungkan. Bagi Epicurus, seorang filsuf Yunani kuno, hedonisme menjalani kehidupan yang menyenangkan dengan memberantas rasa sakit tubuh dan mental dan itu dapat dicapai dengan tidak menginginkan apa yang tidak kita butuhkan secara alami. Dengan demikian, gaya hidup Epicurean sebenarnya ditandai oleh kesederhanaan; Hidup di atas roti dan air sudah cukup.

Hedonisme dapat diklasifikasikan dengan cara yang berbeda. Beberapa bentuknya termasuk yang berikut:

  • Hedonisme normatif

Itu adalah gagasan bahwa kesenangan harus menjadi motivasi utama setiap orang. Misalnya, dalam memilih jalur akademik dan karier, pertanyaan utamanya adalah “apa yang membuat saya bahagia?".

  • Hedonisme motivasi

Ini berpendapat bahwa hanya kesenangan dan rasa sakit menentukan pilihan orang. Misalnya, anak -anak mengerjakan pekerjaan rumah mereka untuk menghindari hukuman dan mereka belajar keras untuk mendapatkan bintang, pujian, atau jenis hadiah lainnya.

  • Hedonisme egois

Ini hanya mempertimbangkan kesenangan sendiri dalam membuat keputusan. Misalnya, seorang hedonis egois memakan segala sesuatu di atas meja bahkan jika itu berarti bahwa orang lain harus kelaparan.

  • Hedonisme altruistik

Ini menyatakan bahwa kegiatan pencarian kesenangan itu etis jika berusaha menguntungkan semua orang. Misalnya, mendeklarasikan acara khusus sebagai liburan yang tidak bekerja dengan tunjangan gaji massa.

Perbedaan antara altruisme dan hedonisme

Etimologi

Altruisme didasarkan pada kata Latin "alteri" yang berarti "orang lain" sementara hedonisme berasal dari kata Yunani "hedone" yang berarti "kesenangan".

Definisi

Altruisme didefinisikan sebagai keyakinan akan kepedulian yang mengorbankan diri terhadap kesejahteraan orang lain sementara hedonisme adalah pengejaran diri sendiri. Bagi Epicurus, seorang filsuf Yunani kuno, hedonisme menjalani kehidupan yang menyenangkan dengan memberantas rasa sakit tubuh dan mental dan itu dapat dicapai dengan tidak menginginkan apa yang tidak kita butuhkan secara alami.

Tipe

Altruisme memiliki empat jenis: nepotistik, timbal balik, berbasis kelompok, dan moral. Adapun hedonisme, beberapa jenisnya meliputi: normatif, motivasi, egois, dan altruistik.

Sasaran

Tujuan altruisme adalah untuk membantu orang lain. Di sisi lain, tujuan utama hedonisme adalah untuk memanjakan diri sendiri, bukan orang lain.

Sinonim

Beberapa sinonim altruisme adalah kebajikan, kebaikan, hati nurani sosial, dan amal. Sebagai perbandingan, beberapa dari hedonisme adalah kepuasan, kenikmatan, keegoisan, dan pesta pora.

Kesan umum

Kebanyakan orang memandang altruisme lebih berbudi luhur dibandingkan dengan hedonisme karena yang pertama lebih terkait erat dengan kebaikan dan hati nurani sosial sementara yang terakhir secara stereotip terkait dengan keserakahan. Oleh karena itu, berbeda dengan hedonisme, altruisme dianggap lebih positif.

Kritik

Beberapa kritikus altruisme menetapkan bahwa itu tidak dapat murni ada karena bahkan jika seseorang menunjukkan tindakan tanpa pamrih, perbuatan itu masih akan menguntungkannya dalam beberapa cara seperti merasa senang membantu atau memiliki reputasi positif. Adapun hedonisme, itu dikritik sebagai tidak etis karena secara stereotip bertentangan dengan beberapa kebajikan seperti amal, dan kebaikan. Misalnya, seseorang lebih cenderung melakukan dosa jika pilihannya selalu diatur oleh kesenangan diri sendiri.

Altruisme vs Hedonisme

Ringkasan

  • Altruisme dan hedonisme dipandang sebagai pengejaran manusia yang melekat.
  • Altruisme adalah kepercayaan pada kepedulian yang mengorbankan diri terhadap kesejahteraan orang lain.
  • Hedonisme secara stereotip mengejar kesenangan diri sendiri.
  • Jenis-jenis altruisme termasuk nepotistik, timbal balik, berbasis kelompok, dan moral sementara hedonisme termasuk normatif, motivasi, egois, dan altruistik.
  • Tujuan altruisme adalah untuk membantu orang lain sementara hedonisme adalah untuk memanjakan diri sendiri.
  • Altruisme terkait dengan kata -kata: kebajikan, kebaikan, hati nurani sosial, dan amal sementara hedonisme terkait dengan: kepuasan, kenikmatan, epikureanisme, dan pesta pora.
  • Altruisme umumnya dianggap lebih positif dan berbudi dibandingkan dengan hedonisme.
  • Beberapa kritikus berpendapat bahwa altruisme tidak dapat murni ada sementara yang hedonisme memandangnya secara umum tidak etis.