Perbedaan antara metafora dan perumpamaan

Perbedaan antara metafora dan perumpamaan

Metafora vs Simile

Metafora dan perumpamaan sering kali bingung karena kesamaannya. Namun pada kenyataannya, keduanya menyiratkan aspek bahasa yang berbeda. Hanya untuk memulai, kita dapat mengatakan bahwa perumpamaan adalah metafora, tetapi semua metafora bukanlah perumpamaan.

Metafora sering digunakan sebagai alat persuasi yang kuat dan merupakan sosok bicara yang memanfaatkan sesuatu untuk berarti sesuatu yang lain. Oleh karena itu, ada perbandingan yang dikembangkan antara keduanya. Misalnya, kalimat '“' dia menjadi cangkang seorang pria '. Ini tidak menunjukkan bahwa pria itu benar -benar menjadi cangkang. Sebaliknya ia membandingkan pria dengan cangkang yang telah kehilangan zat internalnya. Metafora sebenarnya adalah substitusi.

Simile, di sisi lain, membandingkan dua hal untuk menciptakan makna. Pengenalan kata 'seperti' akan membuatnya lebih mudah. Jadi di sini kalimatnya akan menjadi '“' dia seperti cangkang pria '. Perumpamaan menunjukkan serupa. Ini adalah perbandingan antara hal-hal yang tidak terkait.

Kita dapat mengatakan bahwa jika simile adalah perkiraan, maka metafora adalah persamaan itu sendiri. Jadi perbedaan utama adalah bahwa perumpamaan menjadi perkiraan tidak dapat diperpanjang, diganti, atau terbalik. Tetapi metafora menjadi persamaan dapat dibalik, diperpanjang, dan diganti dengan metafora lainnya.

Saat Anda menggunakan perumpamaan, mungkin perlu penjelasan lebih lanjut. Misalnya, Anda dapat mengatakan bahwa awan seperti permen kapas. Di sini Anda dapat memperpanjang lebih jauh dan mengatakan apakah itu tekstur atau warna awan yang Anda bandingkan dengan permen kapas. Metafora saat digunakan tidak memerlukan penjelasan lebih lanjut. Seseorang bisa memahaminya dengan cepat. Jika Anda mengatakan bahwa mobil adalah sel, itu adalah metafora. Aspek mobil yang melindungi penumpangnya, membiarkan mereka masuk dan keluar, dan fitur lain dari mobil dibandingkan dengan sel. Di sini Anda lebih yakin dengan apa arti perbandingannya. Faktanya, kita dapat mengatakan bahwa jika 'suka' digunakan, itu lebih merupakan perumpamaan daripada metafora. Ini mungkin tidak selalu benar, tetapi tetap ada pada tingkat tertentu. Jika kata 'seperti' digunakan dalam kalimat untuk menunjukkan kesamaan maka itu sering menjadi perumpamaan. Tetapi jika digunakan untuk menunjukkan sebagai dua hal yang sama, maka itu adalah metafora.

Simile lebih banyak digunakan dalam arti puitis sementara metafora akan memiliki suasana kebenaran di sekitarnya. Mengapa orang sering keliru antara metafora dan perumpamaan adalah karena kedua ekspresi ini bergantung pada persepsi individu yang membacanya. Seorang penulis mungkin menyampaikan satu hal, sementara pembaca mungkin melihatnya secara berbeda.

Ringkasan:

1.Simile adalah metafora. Tapi semua metafora bukan perumpamaan.
2.Metafora adalah persamaan saat perumpamaan adalah perkiraan.
3.Simile membandingkan dua hal untuk menciptakan makna, sedangkan metafora adalah sosok bicara yang memanfaatkan sesuatu untuk berarti sesuatu yang lain.