Perbedaan antara cetakan injeksi dan ekstrusi

Perbedaan antara cetakan injeksi dan ekstrusi

Cetakan injeksi vs ekstrusi

Di sektor industri, cetakan dan ekstrusi injeksi digunakan untuk membuat hal yang berbeda dengan bentuk dan ukuran yang berbeda.

Ekstrusi adalah metode dimana plastik cair atau bahan lainnya didorong melalui pembukaan mati dua dimensi. Kemudian melewati serangkaian bentuk atau ukuran di mana bentuk cair mendapatkan bentuk yang diinginkan begitu mendingin di sini. Dalam metode ekstrusi, produk jadi memiliki bentuk dua dimensi yang panjangnya kontinu. Metode ekstrusi menghasilkan bentuk linier.

Baik ekstrusi dan cetakan injeksi memiliki keunggulannya sendiri. Keuntungan dalam metode ekstrusi dibandingkan metode lain adalah membantu dalam menciptakan penampang yang kompleks. Keuntungan lain adalah bahwa bahan yang rapuh dan keras dapat dibentuk menjadi bentuk apa pun menggunakan metode ekstrusi. Selain itu, bahan jadi memiliki permukaan yang halus jika dibandingkan dengan proses lain termasuk metode injeksi. Dalam metode injeksi, hanya ada limbah minimal karena memo dapat didaur ulang lagi.

Proses cetakan injeksi pada dasarnya didasarkan pada metode casting cair. Unit cetak suntikan terdiri dari dua elemen: unit injeksi, dan unit penjepit. Tidak seperti ekstrusi, cetakan injeksi membentuk bentuk tiga dimensi.

Proses cetakan injeksi pertama kali didirikan pada 1930 -an. Joseph Brahmanlah yang mematenkan proses ekstrusi pertama pada 1797. Namun, proses ini sepenuhnya dikembangkan pada tahun 1820 setelah Thomas Burr mengembangkan pers bertenaga hidrolik pertama. Pada tahun 1894, proses tersebut diperluas untuk memasukkan paduan kuningan dan tembaga.

Ringkasan:

1.Ekstrusi adalah metode dimana plastik cair atau bahan lainnya didorong melalui pembukaan mati dua dimensi.
2.Proses cetakan injeksi pada dasarnya didasarkan pada metode casting cair.
3.Dalam metode ekstrusi, produk jadi memiliki bentuk dua dimensi yang panjangnya kontinu. Metode ekstrusi menghasilkan bentuk linier.
4.Tidak seperti ekstrusi, cetakan injeksi membentuk bentuk tiga dimensi.
5.Proses cetakan injeksi pertama kali didirikan pada 1930 -an.
6.Joseph Brahmanlah yang mematenkan proses ekstrusi pertama pada 1797. Namun, proses ini sepenuhnya dikembangkan pada tahun 1820 setelah Thomas Burr mengembangkan pers bertenaga hidrolik pertama.
7.Metode ekstrusi membantu dalam menciptakan penampang yang kompleks.
8.Bahan rapuh dan keras dapat dibentuk menjadi bentuk apa pun menggunakan metode ekstrusi. Selain itu, bahan jadi memiliki permukaan yang halus jika dibandingkan dengan proses lain termasuk metode injeksi.
9.Dalam cetakan injeksi hanya ada limbah minimal karena memo dapat didaur ulang lagi.