Perbedaan antara mimpi dan imajinasi

Perbedaan antara mimpi dan imajinasi

Mimpi vs. Imajinasi

"Mimpi" dan "imajinasi" adalah kata -kata yang terkait erat, tetapi mereka masih memiliki beberapa perbedaan. Baik "mimpi" dan "imajinasi" merujuk pada proses mental, negara bagian, dan produk dari pikiran seseorang. Keduanya juga pengalaman. Kedua negara tidak didasarkan atau dipengaruhi oleh kenyataan. Mereka juga merujuk pada kapasitas dan kreativitas seorang individu.

"Mimpi" dan "imajinasi" sering salah satu sama lain hanya karena mereka ada dalam konteks yang sama - pikiran mental. Mereka dapat saling mempengaruhi dalam banyak kasus, dan kadang -kadang mereka juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dengan bantuan lima indera.

Namun, ada garis yang ditarik di antara kedua konsep tersebut. Imajinasi, misalnya, adalah tindakan, kekuatan, atau kemampuan untuk membuat dan membentuk gambar mental, gambar, suara, atau peristiwa sensorik lainnya yang tidak ada dalam kenyataan. Imajinasi sering membutuhkan stimulus atau inspirasi untuk "melepaskan" lebih banyak ide atau pilihan.

Imajinasi dapat terjadi secara tiba -tiba (ketika seseorang dipukul oleh inspirasi atau stimulus) dan kemudian dengan sengaja (ketika orang tersebut berusaha untuk mengejar jalan ide).
Imajinasi terjadi dalam keadaan sadar.

Sebaliknya, mimpi adalah serangkaian kemampuan sensorik yang sama tanpa berusaha membuatnya. Mimpi biasanya terjadi selama ketidaksadaran atau dalam keadaan tidur. Mereka juga dapat terjadi selama kesadaran, yang sering disebut sebagai melamun. Dalam keadaan tidur, mimpi terjadi selama tahap gerakan mata cepat (REM).

Dalam membandingkan kedua konsep, beberapa mengklaim bahwa imajinasi seperti percobaan; ia mencoba mengeksplorasi kemungkinan dan opsi di jalan tertentu. Sementara itu, mimpi sering dianggap sebagai semacam refleksi diri. Lebih jauh lagi, mimpi memiliki berbagai tema seperti seksual, petualangan, menakutkan, ajaib, dan banyak lainnya.

Imajinasi juga dapat memiliki efek saat digunakan. Biasanya, karya sastra, seni, atau media ekspresi lainnya adalah produk dari imajinasi. Hal yang sama dapat dikatakan untuk mimpi; Namun, mimpi juga memiliki tempat khusus di bidang lain karena mereka dianggap sebagai alat untuk "pembuatan makna," tanda, atau firasat. Mereka biasanya menjadi subjek untuk interpretasi dan intervensi ilahi.

Mimpi dapat terjadi dalam satu episode atau sebagai serangkaian mimpi terkait. Ada juga contoh ketika orang mengingat atau tidak mengingat impian mereka.

Ringkasan:

1. Baik mimpi dan imajinasi memiliki alasan yang sama. Keduanya adalah proses mental, negara bagian, dan produk. Mereka bersifat pengalaman dan menggunakan abstraksi dan metafora dalam durasi keadaan mereka. Mereka juga disebut sebagai kemampuan seseorang. Kedua kemampuan membentuk gambar mental atau melakukan kemampuan sensorik mental seperti sentuhan, pendengaran, atau rasa.
2. Imajinasi adalah upaya sadar yang terjadi setelah diberi makan oleh stimulus atau inspirasi (apakah internal atau eksternal). Di sisi lain, mimpi juga dapat dipengaruhi atau diilhami, tetapi biasanya merupakan peristiwa yang tidak disadari.
3. Imajinasi biasanya terjadi dalam keadaan sadar, sementara mimpi terjadi dalam keadaan tidur. Namun, mimpi juga dapat terjadi dalam keadaan bangun (sering disebut sebagai lamunan).
4. Imajinasi adalah semacam latihan atau metode eksperimen, sementara mimpi juga diperlakukan sebagai semacam refleksi diri.
5. Imajinasi sering tidak tertarik dan diperlakukan seperti itu. Mimpi sering tunduk pada interpretasi atau dibuat menjadi makna. Telah ada pemikiran budaya bahwa mimpi adalah alat untuk menyampaikan tanda atau firasat.
6. Baik imajinasi dan mimpi dapat saling mempengaruhi. Mereka juga dapat diekspresikan atau dibuat menjadi output. Selain itu, keduanya sering dianggap kreatif.