Perbedaan antara relativisme budaya dan etnosentrisme

Perbedaan antara relativisme budaya dan etnosentrisme

Relativisme budaya vs etnosentrisme

Dari awal abad kesembilan belas hingga saat ini, dunia berevolusi dengan cepat dan diberkahi dengan banyak budaya yang berbeda. Perbedaan antara budaya -budaya ini menciptakan tautan tertentu yang membawa masing -masing lebih dekat satu sama lain. Dalam hubungan ini, keunikan satu budaya dibandingkan dengan yang lain membantu menentukan jenis interaksi yang dibuat antara dua atau lebih budaya yang berbeda. Bergantung pada tingkat rasa hormat dan sensitivitas yang dimiliki satu kelompok budaya terhadap yang lain, interaksinya baik (pandangan relativistik) atau buruk (pandangan etnosentris).

Relativisme budaya tampaknya menjadi sisi lain dari etnosentrisme. Jika yang pertama adalah ujung yang lebih cerah, yang terakhir dianggap sebagai sisi gelapnya. Menurut definisi, “relativisme budaya” adalah “konsep pemahaman budaya yang berbeda dan menghormati kepercayaan mereka sendiri.“Biasanya, diharapkan bahwa jenis praktik tertentu dapat diterima secara budaya dalam satu kelompok sambil dianggap sebagai penyimpangan budaya dalam kelompok Anda. Jadi jika Anda seorang relativis budaya, Anda akan mencoba yang terbaik untuk memahami praktik "aneh" mereka. Jika budaya lain mengakui orang gemuk secantik itu, maka Anda harus menganggap orang -orang ini secantik itu, terutama jika Anda bersama mereka atau jika Anda saat ini tinggal bersama mereka.
Di sisi lain, "etnosentrisme," menjadi ujung yang berlawanan, berarti bahwa budaya Anda adalah yang ideal, dan bahwa tidak ada budaya lain yang lebih dapat diterima dan benar daripada budaya Anda. Adalah persepsi bahwa jika kelompok lain melakukan praktik yang tampaknya bertentangan dengan norma budaya Anda, Anda kemudian menganggap praktik itu segera menjadi salah. Konsep ini dianggap rasis dan seringkali menyinggung dan diskriminatif karena Anda tidak boleh menilai budaya lain dengan menggunakan budaya Anda sendiri sebagai standar. Hanya karena seseorang melakukan kegiatan yang tidak dapat diterima dalam budaya Anda tidak memberi Anda hak untuk menganggapnya sebagai abnormal. Pertama -tama, tidak ada yang secara resmi mengklaim bahwa budaya Anda normal atau standar yang harus diikuti. Holocaust adalah contoh yang jelas dari satu ras yang etnosentris bagi orang lain.
Sebagai pemikiran terakhir, penyebab kepedulian saat ini adalah kenyataan bahwa sikap etnosentris masih ada pada banyak orang. Mereka seharusnya tidak etnosentris karena ini melarang mereka untuk bergaul atau berkaitan dengan orang -orang yang termasuk dari akar budaya lainnya yang lebih beragam.

Ringkasan:

1.Relativisme budaya adalah sikap atau konsep positif sementara etnosentrisme adalah sisi negatif.
2.Relativisme budaya menunjukkan rasa pemahaman untuk budaya yang berbeda dan memperlakukan keunikan budaya ini dengan sangat hormat.
3.Etnosentrisme adalah keyakinan bahwa budaya Anda benar atau yang terbaik.